I. MANFAAT
JEJARING SOSIAL UNTUK PENDIDIKAN
1. Kemampuan Beradaptasi
2. Perluasan Jaringan Pertemanan
3. Termotivasi
4. Meningkatkan
Kepedulian
1. Kemampuan
Beradaptasi
Dengan jejaring sosial siswa akan mampu belajar cara
mengembangkan kemampuan teknis dan sosial yang dibutuhkan mereka dalam
menghadapi era digital sekarang ini. Mereka akan menemukan cara beradaptasi dan
bersosialisasi dengan sahabatnya di jejaring sosial, serta kemampuan
memanajemen pertemanan mereka.
2. Perluasan
Jaringan Pertemanan
Dengan jejaring sosial para siswa bisa menambah jaringan
pertemanannya tanpa harus bertemu langsung sehingga mereka dengan mudah
menciptakan suatu komunitas yang bermanfaat bagi mereka, entah itu dalam
diskusi pelajaran maupun hal-hal lain yang bisa memberikan kontribusi positif
bagi mereka para siswa.
3. Termotivasi
Dengan terbentuknya komunitas pertemanan yang luas, ini akan
mampu memotivasi para siswa dalam mengembangkan diri dari materi atau masukan
teman-teman baru mereka yang terhubung secara online.
4. Meningkatkan
Kepedulian
Saling sapa didalam situs jejaring sosial secara perlahan
akan meningkatkan kualitas persahabatan, perhatian dan empati sesama teman yang
saling terhubung secara online. Sapaan kepada teman lainnya membuat teman yang
disapa merasa diperhatikan, berbagi photo, berbagi video, berbagi cerita, ini
akan meningkatkan rasa kepedulian satu sama lain walaupun mereka tidak pernah
bertemu secara nyata. Bentuk-bentuk perhatian seperti ini mampu mempererat tali
persahabatan diantara teman dalam jejaring sosial maka secara alami mereka akan
menjaga kualitas pertemanan mereka. Hal yang sederhana namun memberikan efek
yang sangat baik dalam membentuk suatu komunitas yang saling menjaga
persahabatan sesama teman.
II. BEBERAPA
RUMUSAN MASALAH
Pertama, bagaimana memanfaatkan jejaring sosial semacam
facebook untuk kepentingan pembelajaran?
Penyelesaian :
Melalui blog, sesama guru, guru dan murid, guru dan siapa
pun yang memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan bisa saling berinteraksi
tanpa dibatasi sekat ruang dan waktu. Blog bisa dioptimalkan untuk unjuk
kinerja guru dalam menyajikan berbagai persoalan dan pernak-pernik dunia
pendidikan, sehingga mesin pencari makin ramah terhadap masalah-masalah
pendidikan yang hingga saat ini masih menyisakan banyak problem dan tantangan.
Kedua, bagaimana memotivasi siswa agar mau memanfaatkan
internet (termasuk jejaring sosial) sebagai sumber pembelajaran?
Penyelesaian :
Siswa pun bisa diajak ikut-serta untuk memanfaatkannya.
Tentu saja, dibutuhkan keteladanan dan pendampingan sang guru. Bagaimana
mungkin kita bisa memotivasi siswa kalau sang guru tidak pernah bersentuhan
dengan ruang maya? Jika pendidik dan peserta didik sama-sama bisa hadir di
ruang maya, mereka bisa berinteraksi secara intens, sehingga berbagai masalah
yang terkait dengan pembelajaan bisa terjembatani. Siswa terpacu untuk
melakukan “browsing” materi pembelajaran untuk menumbuhkembangkan potensi
dirinya, sementara itu sang guru juga akan terpacu “adrenalin”-nya untuk
meng-upgrade diri dengan mengikuti berbagai perkembangan informasi sesuai
dengan bidang keilmuan yang digelutinya.
Ketiga, bisakah
facebook dan twitter dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran serta apa
perbedaan keduanya?
Penyelesaian :
Melalui facebook, misalnya, seorang guru bisa membuat group
tertutup untuk kelas-kelas yang diajarnya. Pada wall group bisa di-update
status yang berkaitan dengan materi pembelajaran, seperti tugas-tugas, PR,
pembahasan materi, acara kelas, dan semacamnya. Facebook dan Twitter
perbedaanya hanya batasan jumlah karakter ketika ketika melakukan update
status.
Keempat, bagaimana
mengatur waktu agar seorang guru bisa eksis ngeblog dan berjejaring sosial
tanpa harus mengganggu aktivitas mengajar?
Penyelesaian :
Menurut PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (pasal 28) merupakan agen pembelajaran yang harus memiliki empat
jenis kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan
sosial. Dengan menguasai empat kompetensi seperti itu, guru diharapkan memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diwujudkan dalam bentuk perangkat
tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam memangku jabatan guru sebagai
profesi. Blog dan jejaring sosial bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan
kompetensi profesional guru. Jika eksitensi blog guru terus hadir di ranah
virtual, bukan mustahil dunia pendidikan kita akan semakin kaya berkat sentuhan
para guru dalam menyajikan postingan-postingan terbaik.
Kelima, seiring dengan bertambahnya usia guru, masih
perlukah guru belajar memanfaatkan piranti TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi)?
Penyelesaian :
Sepanjang sang guru memiliki niat, gairah, dan semangat
untuk meningkatkan literasi TIK-nya, bukan halangan di usia berapa pun untuk
ber-internet ria. Atmosfer seperti ini yang perlu terus ditumbuhkan sehingga
sang pendidikan mampu mendesain pembelajaran secara secara aktif, inovatif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan. Mengakrabi piranti TIK juga sangat
dipengaruhi oleh kebiasaan dan budaya.
III. KELEBIHAN dan TANTANGAN
• Kelebihan :
1. Penggunaan sosial media dapat membentuk suatu komunitas
yang aman, karena sangat dimungkinkan adanya pengawasan guru-guru, dengan
memonitor dan memoderatori isi sosial media. Sehingga hal-hal yang berbahaya
terkait dengan sosial media dapat dihindari.
2. Siswa dapat memberikan kritik dan komentar pada
masing-masing tugas kelas atau sekolah. Kerja kelompok dapat lebih mudah, dan
mereka dapat bertanya pada guru serta memulai diskusi, sehingga semangat
bekerjasama dapat ditingkatkan.
3. Dapat digunakan sebagai sarana untuk lebih memperkenalkan
sekolah atau kelas pada murid dan calon murid.
• Tantangan :
1. Akun sosial media milik sekolah atau kelas, harus
dikelola oleh seseorang yang mengerti sosial media, dan sangat mengenal
sekolah. Karena jika tidak, postingan di sosial media tersebut akan terasa
janggal.
2. Kurangnya engagement dengan murid-murid dapat membuat
mereka merasa tidak dipedulikan sekolah.
3. Tidak cukup hanya dengan menampilkan profil di facebook,
akan tetapi dibutuhkan up date dan interaksi harian dengan murid. Dapat saja
seorang murid akan menilai suatu sekolah berdasarkan pengalaman dengan akun
sosial media sekolah tersebut.
IV.
BAGAIMANA SEKOLAH atau KELAS DAPAT MEMANFAATKAN SOSIAL MEDIA
1. Menyebarkan informasi yang berkaitan dengan sekolah atau
kelas melalui twitter atau facebook.
2. Guru-guru dapat membagikan bahan-bahan pelajaran dan
tugas-tugas melalui blog. Murid-murid juga dapat menuliskan tugas-tugas mereka
di blog.
3. Meningkatkan kebanggaan pada sekolah atau kelas dengan
membuat facebook page, sehingga dapat
berbagi berbagai hal seperti foto-foto
kegiatan, informasi tentang sekolah atau kelas, bahkan dapat juga menjual
merchandise sekolah atau kelas secara online.
4. Sekolah juga dapat memanfaatkan blog maupun facebook
untuk mempromosikan diri.
5. Sekolah dapat berhubungan dengan orangtua siswa melalui
sosial media, sehingga orangtua selalu mendapatkan informasi terkini.
6. Alumni sekolah dapat selalu terhubung dan kemudian
berkembang, dan lain sebagainya
Sumber : http://abriantonugraha.wordpress.com/2012/10/23/manfaat-media-sosial-dalam-dunia-pendidikan/
No comments:
Post a Comment